Dieng adalah sebuah dataran tinggi yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Nama "Dieng" sendiri berasal dari bahasa Jawa kuno, yaitu "Di" yang berarti tempat, dan "Hyang" yang berarti dewa atau roh. Jadi, "Dieng" dapat diterjemahkan sebagai "Tempat Para Dewa."
Sejarah awal mula Dieng erat kaitannya dengan perkembangan kebudayaan Hindu di Jawa, khususnya pada masa kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad ke-8 hingga ke-9.
Dieng dikenal sebagai pusat pemujaan Hindu, yang dapat dilihat dari sejumlah candi dan bangunan peninggalan yang ada di kawasan tersebut, seperti Candi Arjuna, Candi Dwarawati, Candi Bima, dan Candi Sembadra.
-
Masa Kerajaan Mataram Kuno
Pada masa kerajaan Mataram Kuno, Dieng digunakan sebagai tempat pemujaan bagi dewa-dewa Hindu. Diperkirakan, kerajaan ini mendirikan kompleks candi di Dieng sebagai tempat ibadah untuk memuja para dewa, terutama dalam rangka menjaga kelangsungan hidup kerajaan melalui hubungan dengan kekuatan alam. Candi-candi ini dibangun dengan tujuan spiritual, serta sebagai tempat perayaan dan upacara keagamaan.
-
Kehidupan Awal dan Mitos-mitos yang Berkembang
Selain itu, Dieng juga dikenal dengan mitos-mitos dan cerita rakyat yang berkembang di sekitar masyarakat setempat. Salah satunya adalah cerita tentang "Legenda Dieng," yang mengisahkan tentang para penguasa atau dewa yang pernah tinggal di daerah tersebut. Banyak cerita yang melibatkan kekuatan alam, terutama gunung berapi yang aktif di sekitar Dieng. Misalnya, ada cerita tentang seorang raja yang bernama Raden Seti, yang memiliki anak-anak yang dijadikan batu di sekitar Dieng.Hingga cerita para utusan sunan kalijaga yang sampai saat ini masih banyak diperbincangkan di tengah masyarakat di Dieng dan sekitarnya.
-
Perkembangan Setelah Kerajaan Mataram Kuno
Setelah masa kejayaan Mataram Kuno, Dieng sempat mengalami masa ketidakpastian dan pengaruh agama serta budaya yang datang dari luar. Meski demikian, Dieng tetap menjadi daerah yang penting bagi masyarakat setempat, dengan banyaknya aktivitas pertanian dan tradisi budaya yang berkembang, seperti upacara rutin untuk menghormati leluhur dan alam sekitar.
Dieng hingga kini memiliki banyak peninggalan sejarah yang menggambarkan pentingnya kawasan ini dalam peradaban masa lalu, baik dari aspek sejarah, budaya, maupun spiritualitas. Kini, selain sebagai tujuan wisata yang populer, Dieng juga menjadi daerah yang kaya akan sejarah dan kebudayaan yang dipertahankan oleh masyarakat setempat beserta Dinas Kebudayaan.
Leave a Comment